Tahun 2009 menjadi tahun yang penting bagi bangsa Indonesia yang rentan terhadap perubahan iklim. Sepanjang tahun ini, akan diadakan serangkaian perundingan internasional untuk menetapkan kesepakatan baru mengenai penanggulangan perubahan iklim.

Perundingan diawali dengan negosiasi yang berlangsung di Bonn, Jerman, pada 29 Maret hingga 8 April lalu dan diakhiri pada bulan Desember nanti di Kopenhagen, Denmark. Selagi proses perundingan (climate change talks) berlangsung secara bertahap, Hari Bumi 2009 yang jatuh pada 22 April akan dijadikan momentum lahirnya Green Generation Campaign (Kampanye Generasi Hijau).

Hari Bumi kali ini diharapkan dapat menjadi satu hari aksi dan partisipasi setiap warga negara untuk memperjuangkan prinsip Green Generation. Prinsip Green Generation memperjuangkan, antara lain, bebas emisi gas rumah kaca (GRK) pada masa mendatang dengan menggunakan energi ramah lingkungan yang menggantikan bahan bakar fosil (seperti BBM dan batu bara), komitmen setiap individu untuk menggunakan energi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab, menciptakan ekonomi hijau (green economy) yang dapat mengangkat masyarakat dari kemiskinan dengan memberikan peluang green jobs (pekerjaan hijau), dan mengubah sistem pendidikan global menjadi sistem pendidikan hijau (green education).

Pada peringatan Hari Bumi tahun ini, Pelangi Indonesia menyatakan bahwa Generasi Hijau hanya dapat terwujud jika seluruh pihak, baik perseorangan maupun kelompok, melakukan tindakan-tindakan yang ramah lingkungan dan ramah iklim. Hal ini perlu dilakukan pula oleh para pembuat kebijakan, baik di tingkat nasional maupun internasional, yang harus membuat keputusan mengenai kesepakatan dan kerja sama untuk mengatasi perubahan iklim.

Pelangi Indonesia sebagai lembaga nirlaba yang peduli kepada pelestarian lingkungan menekankan pentingnya seluruh pemangku kepentingan di Indonesia, terutama pembuat kebijakan, untuk terlibat dalam pengurangan laju dan dampak perubahan iklim. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk mendorong pemerintah agar berperan serta aktif di dalam proses-proses internasional dan membuat serta mengimplementasikan kebijakan tentang kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.




karya : noe abdee Labels:

0 kritik dan saran:

Posting Komentar

jam